Judul : BUMI
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 440 Hal
ISBN : 978-602-03-3295-6
"Rasa
marah, panik, cemas, bisa diubah menjadi kekuatan besar. Tapi itu bukan
sumber motivasi yang baik. Kita tidak berharap kamu terdesak oleh
sesuatu baru berhasil mengeluarkan kekuatan itu, bukan? Sumber kekuatan
terbaik bagi manusia adalah yang kalian sebut dengan tekad, kehendak."
(Tere Liye, Bumi)
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak
perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua
kucing, namanya si Putih dan si HItam. Mama dan papaku menyenagkan. Guru-guru
di sekolahku seru. Teman temanku baik dan kompak.
Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal.
Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.
Namaku Raib. Dan aku bisa menghilang.
REVIEW :
Dibaca dari sinopsisnya secara langsung gue bisa
menyimpulkan bahwa novel karya Tere Liye
yang satu ini bertema fiksi ilmiah. Tere Liye sendiri memang di kenal sebagai
penulis dengan karya-karya fiksi nya yang menarik. Gue sendiri termasuk sebagai
penikmat karya Tere Liye. Beberapa buku Tere Liye juga udah gue baca, dan
setiap baca buku Tere Liye membuat imajinasi gue bergerak secara liar.
Untuk Bumi sendiri gue baca sekitar tahun 2018. Sebenernya
buku ini udah rilis tahun 2014 tepatnya bulan Januari. Gue sengaja ‘menunda’
baca buku ini karena buku ini nantinya berseri.
‘BUMI’ sendiri
bercerita tentang Raib remaja 15 tahun yang memiliki rahasia kecil. Dia bisa
menghilang. Kemampuan nya biasa ia gunakan saat bermain petak umpet bersama kedua orang tuanya sejak kecil.Raib berasumsi
bahwa kedua orang tuanya selalu berpura-pura tidak menemukan dirinya agar
membuat dia senang, tetapi asumsi itu salah, karena ketika Raib menutup
wajahnya dengan kedua telapak tangan dia benar-benar bisa menghilang, dan kedua
orang tuanya tidak bisa melihat nya.
Raib juga memiliki sahabat bernama Seli dan Ali.Seli sendiri
bukan anak remaja biasa, dia memiliki kemampuan kinetik untuk menggerakan benda
tanpa menyentuhnya, bahkan yang lebih menakjubkan Seli mampu mengeluarkan petir
dari tangannya. Begitu pun dengan Ali dibalik sikapnya yang cuek dan berantakan
ternyata Ali merupakan anak remaja yang sangat jenius, ia dapat menciptakan
berbagai macam alat dengan teknologi yang mutakhir.
Menurut gue hal paling
menarik dalam buku ini adalah teori tentang adanya dunia paralel yang dihuni
oleh makhluk lain yang hidup saling beriringan tapi tidak saling bersinggungan
karena adanya perbedaan dimensi. Di mulai dari Klan Bulan, Klan dari mana Raib
berasal yang juga di kenal sebagai Makhluk Bayangan.Ada juga Klan Matahari yang
dikenal sebagai Mahkluk Cahaya nenek
moyang dari Seli.Begitu pun Klan lainnya, seperti Klan Bintang yang disebut sebagai
Klan Terjauh dan Klan Bumi tempat kita saat ini yang disebut sebagai Klan
terendah yang bahkan dengan teknologi dipermukaan bumi saat ini, Klan Bumi
masih di cap sebagai Klan dengan
teknologi rendah.
Seperti yang tadi gue bilang, saat membaca buku ini
imajinasi gue bergerak secara liar, bagaimana gue membayangkan setiap kejadian,
struktur bangunan sampai orang-orang yang menghuni setiap Klan mengikuti apa
yang Tere Liye terangkan dalam buku ini.Buku BUMI ini juga lebih focus pada cerita
petualangan Raib di Klan Bulan, Klan dimana ia berasal.Masih banyak misteri di
seri pertama BUMI ini.Termasuk misteri akan sosok si Tanpa Mahkota yang di
kurung di penjara Bayangan di bawah Bayangan, begitu pun sosok Tamus yang
menjadi tokoh villain di buku pertama BUMI ini.
Jadi buat kalian yang emang suka banget baca buku bertema
fiksi ilmiah, BUMI dari deretan PENTALOGI TERE LIYE ini sangat gue
rekomendasikan.
Salam !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar